Sudah banyak artikel-artikel selama ini tentang blog, media, dan
jurnalisme. Kesimpulan dominan sementara, setahu saya, amat beda
antara informasi blog dan jurnalime media konvesional selama ini,
yang intinya tidak akan saling meniadakan atau saling mengancam.
Informasi blog pada umumnya one side, personal, release, eksistensial
dll. seperti umumnya informasi internet, misalnya dengan nilai
informasi di milis-milis. sedang jurnalisme tetap bersifat cover both
side/multi side dan melalui kaidah-kaidah yang punya proses standard,
yang nilai akurasi informasinya biasanya jarang ditemukan di
informasi blog. Kalau saling melengkapi, bisa jadi. Seperti kasus Dan
Rather, konsumen berita media CBS mendapat tambahan informasi dari
blog-blog yang melakukan investigasi tambahan dari berita Dan Rather
tersebut. Kalau blog akan menggeser sesama media jurnalisme internet
bisa jadi, karena jurnalisme internet selama ini masih sering
meninggalkan aspek-aspek multi cover side dalam menulis berita,
sehingga nilai kalayakan informasinya seringkali serupa dengan
informasi blog-blog. www.greatreporter.com saat ini sedang bikin
polling tentang mana kualitas jurnalisme yang paling baik/favorit,
ternyata 67 persen masih memilih jurnalisme media cetak. kasus ini
juga bisa digunakan untuk melihat menanjaknya oplah majalah New
Yorker, yang sangat ketat dan menyukai aspek-aspek tradisional dalam
jurnalimenya, seperti tidak menyukai menulis angka atau menambahi
tabel2 atau grafik, tetapi sepenuhnya menyandarkan kekuatan
jurnalismenya pada teks/huruf yang bisa berhalaman-halaman untuk
sebuah laporan, setelah bertahun-tahun merugi, New Yorker ternyata
sekarang semakin menanjak oplahnya. Jadi saya kira blog tak akan
mengganggu media konvesional dengan jurnalismenya yang banyak syarat
proses kerja itu. Atau kalau blog-blog mau dikerjakan dengan standard
jurnalistik baru mungkin akan bisa mengancam. Saya kira informasi
dari blog akan saling melengkapi dg media konvensional.
Wahyuana
www.wahyublocknote.blogspot.com
No comments:
Post a Comment