Di dalam Peace Jurnalisme/media for support peace process, features
sebaiknya tidak hanya sekedar 5W + 1 H, tapi juga ditambahi dengan S
(solution) atau PS (Peace Resolving). Ini misalnya kalau kita menulis
atau meliput konflik Ambon/Maluku atau Poso, atau apapun bentuk
konflik lain-terutama yang sudah merupakan konflik kekerasan, apapun
bentuk tulisan itu--straight news atau features, sebaiknya ditambahi
dengan insert story berupa cerita resolusi damai. Kalau dalam konflik
ambon, misalnya ditambahi dengan cerita tentang peace agreement
malino atau upaya bentuk-bentuk peace egreement yang lain -misalnya
BakuBae proses, dan bentuk-bentuk upaya damai lain, misalnya yang
dalam bentuk mikro ditingkat antar komunitas. Atau di kasih insert
story tentang Ambon ketika dulu tidak konflik..dll. Tentu menulisnya
memang agak sulit, karena banyak kasus konflik di Indonesia yang
unsur state provokator-nya nampak terlihat dalam konflik-konlik yang
terjadi. Shg. ketika kita menulis seakan-akan mengabaikan penyebab
konflik, tapi sebenarnya semua sudah teradopsi dalam resolusi-
resolusi damai yang ada. Shg. seharusnya bisa teratasi dalam metode
pelaporannya. Banyak pemberitaan/features tentang konflik di
Ambon/Poso yang sudah seperti itu, yang selalu mengingatkan akan
sudah adanya upaya damai secara formal.
wahyuana
No comments:
Post a Comment