Dekat Ancol, Trade Mall Mangga Dua Square Banyak Dikunjungi Wisatawan Arab

Pedagang kayu gaharu di Mangga Dua Square (Foto: tribunnews.com)

Jakarta – Empat orang pemuda berhidung mancung, brewok, dan bermata elang, nampak seru bercengkerama di salah satu sudut restoran di Lantai UG, Mangga Dua Square, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara, Selasa (31/1). Dari bahasanya nampak mereka para pemuda Arab. 

Saya mencoba menyapa mereka dengan Bahasa Inggris, menanyakan darimana mereka berasal, jawabnya dari Arab Saudi. Mereka telah sepekan di Jakarta, setelah sebelumnya 2 pekan di Kuala Lumpur. Radi, salah seorang diantara mereka, mengatakan ia dan teman-temannya senang berada di Jakarta. Mereka suka Ancol, dan untuk itulah mereka memilih menginap di Hotel Novotel yang terletak di Mangga Dua Square.

“Saya menginap disini karena dekat Ancol,” ujarnya. Terletak 300 meter dari disneyland-nya Indonesia, yakni Ancol Taman Impian, di mal Mangga Dua Square sehari-hari banyak dikunjungi wisatawan dari Timur Tengah. Wajah-wajah Arab banyak dijumpai, termasuk dengan para wanitanya yang memakai pakaian burqah yang serba tertutup. 

Didalam Mangga Dua Square memang ada 4 hotel bintang 4 dan bintang 3, yakni Hotel Novotel, Hotel Neo, Hotel Ibis, dan Hotel Amaris. Di ke-empat hotel itulah para wisatawan dari negara-negara Timur Tengah ini suka menginap. Data dari Ancol Taman Impian menunjukkan, dari sekitar 10.000 wisatawan asing yang mengunjungi Ancol setiap tahun, 90 persen diantaranya memang wisatawan dari negara Timur Tengah. Mereka terutama para wisatawan keluarga muda, yang datang bersama anak-anak. 

Wahana wisata Dufan dan Seaworld yang paling banyak disukai wisawatan Arab ketika mengunjungi Ancol. Di Dufan, ada banyak permainan dan pertunjukan yang memang cocok diperuntukkan bagi anak-anak. Selain para keluarga muda, juga ada banyak rombongan anak muda, dan solo traveler. 

Kehadiran banyak wisatawan Arab yang membuat trade mall Mangga Dua Square nampak berbeda dibanding mal-mal lain di Jakarta. Di dalam trade mall yang sejak 5 tahun lalu dikelola TM Agung Podomoro ini, banyak dijumpai kios dan konter yang bercita rasa Arab. Salah satunya adalah kios-kios yang menjual kayu gaharu, parfum, kayu cendana, gemstone, dan dupa wangi.  

Kios KAF Pratama Indonesia, di Lantai LG, Blok A, misalnya, etalasenya banyak memajang kotak-kota berisi Kayu Gaharu yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, juga gemstone, batu ukir, ukiran kayu, kayu cendan, dan perhiasan perak.

Abdul Kadir, pemilik toko KAF Pratama Indonesia, mengatakan, kiosnya menjual aneka macam kayu gaharu kualitas tinggi, yang didapatkan dari Kalimanta, Papua, Maluku, dan Sumatera. “Harganya mahal, Rp 1 juta – Rp 4 juta per kilo, tergantung kualitas,” ujar Abdul Kadir, ketika ditemui di tokonya, Selasa (31/1). 

Menurut Abdul Kadir, kebanyakan konsumen kayu gaharu di Mangga Dua Square adalah wisatawan Arab. “Mereka membeli dari 1 kilogram hingga kuintalan,” ujarnya. Kayu Gaharu ini, ada yang bercita rasa bau wangi seperti bunga Cendana, minyak kayu putih, seperti jeruk lemon, dan lain-lain. Menurut Abdul Kadir, kayu-kayu gaharu ini oleh para turis akan mereka proses menjadi parfum dan penyedap masakan. 

Untuk menguji kualitas kayu gaharu di kios KAF Pratama Indonesia, biasanya sebagian kayu akan dibakar, dan dirasakan bau yang keluar bersama asap. Jika baunya kuat, maka kualitasnya baik. 

Dalam sebulan, sekitar 10 – 20 kilogram kayu gaharu terjual di kios KAF Pratama Indonesia, sebagian besar dibeli oleh para wisatawan dari Arab sebagai cinderamata sehabis traveling dari Indonesia. 

Kios lain di Mangga Dua Square yang menjual kayu gaharu; Aidan Salman Group di Lantai LG Blok B, Golden Dragon di Lantai UG Blok A, Liviho Unique Stone & Woods di Lantai LG, Shahab Gemstone & Agarwoods di Lantai LG, Zahra Agarwood, Toko Suud, Ali Jaber, Asiawoods, 88 Gaharu, Cahaya Insani, Putra Makmur Jaya, dan lain-lain. ***

Wahyuana