Berbeda dengan negara lain, dimana trend teknologi telepon seluler atau mobile phone menjadi peralatan tambahan dari penggunaan telepon rumah tangga yang lebih dominan. Di Indonesia, karena rendahnya kapasitas terpasang telepon rumah tangga, kehadiran telepon seluler betul-betul menjadi bom bagi pemenuhan pasar komunikasi telepon. Mulai dari tukang ojek sampai pejabat sekarang semua mempunyai handphone. Diperkirakan tingkat pertumbuhannya sampai 65,5% per tahun. Sampai akhir tahun 2005 ini sekitar 40 juta – 45 juta orang Indonesia akan memakai handphone (lihat tabel 1). Dan sampai tahun 2008 diperkirakan jumlah pemakai akan sampai sekitar 60 juta pemakai.
Hal lain yang mendorong pesatnya perumbuhan penggunaan handphone di Indonesia adalah upaya para operator seluler dalam berkompetisi untuk menarik pelanggan, baik dalam persaingan harga yang lebih murah maupun penyediaan fitur-fitur tambahan dalam fasilitas handphone.
Dalam hal harga, operator seluler Indonesia berlomba menyediakan paket murah yang diperuntukkan bagi kelompok menengah kebawah, seperti penjualan kartu perdana dengan harga sangat murah disertai bonus pulsa. Sedang berbagai fitur-fitur tambahan seperti SMS (Short Messagge Service), MMS (Multi Media Service), instant internet, turbo internet, GPRS/EDGE, WAP, Radio, web, camera, MP3, sampai photografi. Perkembangan pasar seluler menjadi betul-betul dinamis.
More article in Japanese with tables and figure was published at JIEF Magazine